Sunday, November 13, 2011

HIDAYAH

Nabi Ibrahim menikahi siti Hajar adalah bukan karena kemauan beliau. Seorang budak hitam dan tidak cantik. Allah membuat skenario bahwa Siti Sarah menyuruhnya berpoligami, yang kemudian malah menyuruh membuang istri ke 2nya itu ketengah padang pasir dengan terik matahari yang menyengat. Allah menuntut Ibrahim untuk tega meninggalkannya istri dan putranya yang masih bayi itu.......terlihat lebih kejam dari pada membuang seekor binatang. Kemudian DIA masih menyuruh Ibrahim menyembelih anaknya ismail......

 Nabi Muhamad  juga tidak bisa menolak ketika dia di suruh menikahi janda2 tua oleh Allah. Nabi  Musa ditugaskan membawa rakyatnya, Bani israil pergi  ke suatu tempat  yang sangat jauh dan melelahkan. Yang membuatnya putus asa.  Belajar dari semua kisah para nabi bahwa mereka ini  dituntun berbuat ini dan itu ...justru ketika mereka sudah terbentur pada sifat manusiawinya. Para nabi dan rasul ini juga adalah manusia biasa yang punya rasa putus asa, lelah, sedih dan marah. Tapi mereka adalah manusia-manusia pilihan yang  total  menyerahkan segala sesuatunya, segala urusannya  kepada Allah.  Hati, jiwa dan raganya semata adalah sebuah ibadah. Mereka di lahirkan karena sebuah tugas....membuat  manusia baik budinya, benar dan lurus jalannya serta bahagia serta makmur hidupnya. Maka ketika  mereka menyerah, ketika mereka sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa,  DIA tahu kapan waktunya harus turun tangan.

QS.Al-baqarah-186 : Dan apabila hamba2mu bertanya tentang AKU, maka jawablah bahwasanya aku ini dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-ku maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintahku dan hendaklah mereka beriman kepadaku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran

Ketika kita hendak bertamu pada rumah seseorang pastinya kita  akan mengetuk pintu rumahnya  terlebih dahulu. Permisi....  !!  Jika si pemilik dengan ramah mepersilakan kita masuk tentunya kita pun masuk dengan senang hati. Apalagi si pemilik rumah ramah dan baik menerima kita, tentunya kita akan ingin terus memanjangkan silaturahmi dengan dia. Begitupun sebaliknya jika ketukan pintu kita tidak dibukkan, hanya dengan mengintip dari tirai dan ditutup kembali. Ataupun diterima tapi dengan rasa tidak nyaman dan ramah, tentunya kita pun tahu diri untuk tidak memaksa bertamu ke rumah itu lagi.

Begitupun datangnya sebuah hidayah. Allah akan  selalu datang pada setiap manusia dengan mengetuk pintu hati kita terlebih dahulu.  Jika kita membuka hati maka hidayah/suaraNYA  pun  akan datang. Jika pintu hati kita tutup rapat, maka DIA tidak akan memaksa. Hidayah tidak datang dengan sendirinya melainkan karena kita menginginkannya datang bertamu. Kita adalah wayang  yang bertugas untuk menyeimbangkan cerita dunia dengan sebaik-baiknya sifat  kebaikan seorang manusia. Dengan memahami cara kerjaNYA kita lebih mudah menjalani skenario hidup ini dengan lebih ringan. Kesedihan, kemarahan dan penderitaan pasti akan selalu mampir dalam hidup ini. Dengan membiasakan diri untuk menajamkan suaraNYA di hati ... Allah pasti akan selalu menuntun pada pilihan yang benar.  Benar baginya belum tentu di mengerti oleh kita, tapi DIA Maha tahu segala yang tersembunyi

Ali imron 5 : Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak pula di langit.

 Di tugaskan dimanapun dan berganti lakon apapun mudah2an akan selalu siap untuk diterima. Semua yang kasat mata adalah titipan.  Suami adalah titipan, istri adalah titipan, anak adalah titipan,rumah, sawah ... bahwa semua yang nyata di mata adalah titipan...yang bathin, yang di rasa adalah yang kekal yang melengkapi kesempurnaan pribadi seorang manusia.

Pahala adalah bekal sangatlah betul....kita butuh bekal di akhirat karena perjalanan menuju akhir barulah di mulai. Dunia adalah modal seorang manusia. Modal dengan segala bentuk kesenangan dan pilihan. Modal untuk mencari sebanyak banyaknya pahala, bekal yang  akan di bawa saat menghabiskan sisa perjalanan dari sebuah penantian panjang menuju akhir jaman. Menanti saat segala sesuatunya akan di hisab, di timbang. Segala jerih payah perjuangan seorang manusia ketika hidup itu mulai di hitung. Dunia adalah tempat manusia di beri kebebasan dan segala kesenangan pilihan untuk menikmati hidupnya dengan  panduan para nabi, rasul dan sebuah kitab abadi.  Saham kita hanyalah doa anak-anak yang soleh,  ilmu yang bermanfaat dan amal jariah. Setelah nyawa di cabut.........Alam kubur berkata......

-          Aku adalah tempat yang paling gelap maka terangilah dengan Tahajud....ketika sholat 5 waktu telah tertib dijalani maka sholat ini menjadi yang utama
-         
-          Aku adalah tempat paling sempit maka luaskanlah aku dengan bersilaturahmi. Seharusnya silaturahmi yang “baik” tidak terputus pada kebencian dan dendam...pada mantan kekasih, pada mantan istri/suami, mantan teman dll. 1000 orang teman sangatlah sedikit...dan 1 orang musuh terlalu banyak.....
-         
-           Aku adalah tempat yang paling menjijikan maka racunilah dengan banyak bersedekah. Sebuah pemberian yang tulus tidak memikirkan akan di pakai apa harta sedekahnya itu. Jika di terima dengan baik Alhamdulillah jika tidak itu urusan penerima dengan Tuhannya ...... memberi sedekah seperti membuang  kotoran
-         
-          Aku  adalah tempat yang paling sepi maka ramaikanlah denga bacaan Al-quran. Walaupun hanya satu ayat.....selembar lebih baik, satu surat apalagi, satu juz lumayan, khatam ...... Subhanallah....Alhamdulillah....
-         
-          Aku adalah tempat bertanyanya malaikat munkar dan nakir maka persiapkanlah dengan ucapan Laa ilah haillallah....

No comments:

Post a Comment