Friday, April 12, 2013

Ibu RT



Sejak awal menikah, saya sudah total menjadi ibu RT sejati. Sehari-hari di rumah ngurus anak, dan tetek bengek rumah tangga.  Maka ketika dibuatkan FB oleh adik saya, dengan setengah memaksa, saya sama sekali tidak tahu untuk apa? Apa fungsi FB untuk saya? Tapi saya percaya satu hal, bahwa tidak ada sesuatu pun yang sia-sia, secara tidak sengaja maupun yang sengajja datang dalam kehidupan kita. 



Suatu hari ada seorang teman berkata

“ Endah, kamu makin  aktif banget ya di FB ? ngga da kerjaan ya? ”

Memang benar saya aktif tapi itu masalah buat anda bukan masalah saya. Bangun tidur, menyiapkan keperluan sekolah, kerja, masak, mencuci, beres-beres adalah pekerjaan bagi saya. Dan sangat menyita waktu.  Tetapi justru masalah saya teratasi ketika saya mulai bersentuhan lagi dengan dunia computer,  dunia saya ketika kuliah. Merasa jenuh dan cape yang ngga jelas, seringkali membuat kepala cenat cenut. Tapi saya berpikir bahwa account ini harus ada manfaatnya, dari berniat untuk dagang dan gagal karena modal ga ada, akhirnya dengan waktu yang sangat terbatas ini (hanya pagi doang,di mulai ketika rumah kosong, sukur-sukur siang PC nganggur dari cengkraman anak-anak),  masih bisa saya gunakan untuk mengasah kemampuan yang lain dan menambah ilmu.

 Ibu adalah orang pertama yang akan di tanya anak mengenai banyak hal. Saya harus tetap punya ilmu meski tidak lagi sekolah. Sayang sekali ketika  kata “bekerja” harus selalu di artikan dengan pamrih. Bekerja sebagai ibu adalah pekerjaan yang paling sulit dan menantang buat saya. Bagi seorang ibu rumah tangga, kita harus bisa menjadi guru yang mau tidak mau  harus bisa menjawab semua pertanyaan muridnya, anak. Harus bisa memutar otak agar uang yang tidak berlebih bisa cukup untuk banyak keperluan, sementara itu kita pun sangat butuh hiburan untuk bisa menikmati hidup dengan waktu yang sangat terbatas. Bahkan mungkin seorang seorang ibu rumah tanggalah yang fungsi otaknya terpakai maksimal.

 “ Bu ..ajari aku gitar ?” kata anakku yang smp

“mana ibu bisa ?”

“Ajarin !”
Beberapa bulan yang lalu di ku les kan gitar. Dengan gitar seharga 200 ribu yang ku beli di mall kecil dekat rumah. Untuk belajar tidak usah pakai gitar yang mahal-mahal, apalagi konon gitar itu bakat-bakat tan.kalau tidak bakat tidak bakalan bisa? Kekaguman saya pada beningnya denting gitar sejak remaja, membuat saya berharap salah satu atau bahkan dari ketiga buah hati saya ini ada yang berbakat.  Waktu belajar yang hanya 30 menit dan komunikasi yang kurang lancar antara  murid dan guru membuat nya jenuh. So keluar ! mau belajar, ibu aja yang ngajarin. Hemmm kalau selena Gomez selain nyanyi di kagumi karena keahliannya bermain piano, okelaj. Masuk akal bangettttt. Saya mungkin juga begitu, lah pastinya dia belajar to? Wajar..kecuali dia bisa main suling bambu..mungkin akan saya acungin jempol. Lah saya yang ga tahu apa-apa tentang gitar harus menjadi guru!

“oke”

“ untuk bisa bermain gitar dengan baik, yang paling penting adalah, tangan kamu harus kapalan ! kalau sudah kapalan maka tangan kamu akan enteng mindah-mindahin jari-jari sesuai kunci (chord) nya ! Suaranya yang keluar akan terdenganr ting..ting..ting…bukan bek..bek.bek” 

Kapalan akan bisa terjadi jika sia sering latihan.  Iya ngga? Bernyayi ngalor ngidul dengan kesalahan-kesalahan yang konyol membuat pelajaran mudah di cerna, meski gurunya berstatus uncredible !

Belajar gitar dari internet. Bahasa inggris pula ! Meski bahasa inggris tidak mahir, tidak menjadi hambatan juga to? Sebagian dari apa yang pernah di pelajari di sekolah dan google translate cukup membantu kok. Ada seorang teman, yang kini bekerja di LSM international di bidang konservasi alam. Kerjaannya keliling dunia. Sejak SMA bahasa inggris wow….was..wes wos. Tidak di pelajari dari les-lesan, ataupun sekolah yang hanya bekutat masalah grammar thok.

“Setiap hari minggu aku selalu ke candi Prambanan, dan mengajak bule-bule itu ngobrol. Cuek aja di liatin aneh sama orang lain. So what geto lo “ kata nya yang dulu tinggalnya memang di klaten.

Belajar bahasa inggris itu sing penting jangan takut salah, salah wajar, lah wong bukan bahasa kita kok. Kalo ngga pernah salah, mana bisa tahu yang benar bagaimana? Hanya menyesuaikan kalimat, tapi seringkali kita pusing dengan grammar. Yang penting ada kemauan dan terus berlatih. Banyak buku-buku bagus yang tidak ada terjemahan indonesianya. Bagi saya yang penting, mencontohkan pada anak-anak bahwa emaknya tidak berhenti belajar meski dah beranjak dewasa, maksudnya TUA.
Bulan Januari kemarin ada seorang teman dari kalimnatan berkunjung ke rumah saya dengan seorang temannya dari FINLANDIA. Bahasa inggrisnya lebih jago dari kita orang Indonesia, hanya logatnya mungkin lebih baik kita, orang Indonesia.  Lidah orang kita tebbbbbellll.

Suatu saat dia, bule ini menunjukan saya foto yang di ambilnya dari kejauahan ketika sekelompok kaum nudies yang sedang lari pagi.

“ No sensored” kataku semirip mungkin dengan aksen inggris. maksudku mau ngomong apa ngga di tutupin tuh sama alat vitalmereka, ketika di ambil fotonya, Cuma saya ngga tahu bagaimana bahasa inggrisnya.

“what”

“sensored” dibantu dengan gerakan tangan ala tarzan

“what” katanya

“what”

“ooooo sen so red” ucapnya dengan ucapan yang jelas SEN SO RED

Logat orang finlandia mengucapkan kalimat sama seperti orang kita, JELAS sesuai hurufnya

Lidah saya yang tebal ini kenapa harus berusaha megucapkannya ala cinta laura ya? kata MOTHER pun akan di ucapkan MO TER. So sesama bukan orang inggris kenapa harus malu…

Saya percaya, satu hal, apa yang kita lakukan karena niat yang baik, tidak akan pernah sia-sia, karena niat itu adalah salah satu tuntunan “ghaib”. Ghaib itu bisa negative bisa buruk. Niat baik adalah doa dan harapan kita, yang di tuntun pasti oleh yang MAHA PENGABUL DOA,  sedang niat buruk itu datangnya dari syaiton….

Membuat account saya ini bermanfaat maximal, saya berlangganan banyak page, karena hobi saya membaca tidak lagi bisa maximal ketika sudah menjadi seorang emak.  Setelah menjadi ibu, saya menjadi mengerti kenapa ibu saya jika membaca novel hanya bagian depan, tengah dan akhirnya saja. menghemat waktu !!! “yang penting kamu ngerti isinya Ndah !!!” kata ibu

Salah satu sifat seorang nabi dan para tabiyin adalah TABLIGH, yaitu menyampaikan.  KLIK  SHARE..KLIK SHARE…. Apa yang baik menurut saya mudah-mudahan, baik juga buat teman semua.  Inspiratif, lucu ataupun sedih kalau bisa, why not, selama tidak menyinggung perasaan, dengan saran dan kritij jika ada, Hasilnya pasti indah

 Nah TABLIGH, itu salah satu sifat nabi yang coba saya lakukan sekarang, selain mencoba menjadi orang yang amanah, sidiq dan fatonah

Untung rugi hidup itu,  biarlah ALLAH yang menghitungnya, tidak akan rugi jika kita ikhlas dan selalu positif dalam berpikir