Friday, January 4, 2013

Memilih Rizqy


MEMILIH RIZQY

GADIS MALAM
Gadis malam berjalan pelan
 Adakah tujuan kemana langkahnya
 Dan seorang pria melirik cepat
 Menahan sang dara hasrat pun bicara
 Sudut yang ada di hening malam
 Jadi satu saksi haramnya transaksi

Deru nafas memacu di dalam ruang
 Seiring hasrat manusia oh
 Gelap melanda jiwa
 Dan mereka terlena oh begitu cepat
 Dosa itu terbuat

 Jari yang lentik lemah meraih
 Setumpuk uang kertas dan pergi bergegas
 Malam meninggi langkah sang gadis
 Pelan dan menghilang di pekatnya malam

 Hai gadis malam adakah telintas
 Tuk kembali pulang
 Ke dunia yang hilang


Lagu tentang gadis penjaja seks, dari JAVA JIVE…  Inget ngga???Saya tinggal di kota kecil yang penduduknya banyak sekali pendatang. Cimahi ini dulu bagian dari bandung yang memisahkan diri, tapi tanpa perjuangan dengan bambu runcing tentunya ya. Kota Bandung sudah sangat padat saat ini, jadi membuat para penduduknya mencari tempat tinggal ke “pinggir-pinggir”.  Jadi Pembangunan perumahan banyak di dedet dedet di sini. Sebenarnya bukan Cimahi juga sih, tapi bandung Barat. Cimahi dan Bandung barat di ibaratkan hanya terpisahkan oleh sebuah GOT.  

Disini saya tidak ingin membicarakan pemekaran wilayah.  lingkungan saya tinggal bukanlah orang-orang modern. Di kota saya Cuma ada 2 mall. itu juga tidak seberapa besar. Saya sangat jarang “ hang out “ di mall. Disamping tidak terlalu suka, karena isinya tidak terlalu beda dengan yang ada di pasar kaget, dan dompet saya pun isinya juga tidak terlalu berlebihan.

Meski tinggal di kampong seperti sekarang ini, tapi dulu saya adalah penduduk kota besar. Jakarta. Keluar masuk terminal Blok mau tidak mau harus melalui MALL. Fashion penduduk kota besar memang sangat enak di lihat, “mecing” orang kampung bilang mah.

Malam Natal kemarin saya di ajak adik saya, yang penduduk Jakarta, jalan-jalan ke BSM, Bandung Super Mall tempat trans Studio. Di Bandung, di  Kota.

Satu yang selalu saya perhatikan di mal mal besar, tempat keluarga atau pasangan kekasih Hang out, cuci cuci mata, adalah penampilan antara Ibu dan Anak gadisnya.  Ibu yang tampak sudah haji, meski sudah tua, tampak elegant dengan busana muslimnya, berjalan beriringan dengan anak-anak gadisnya…yang memakai celana pendek, lebih panjang sedikit dari pangkal paha, memakai blus sutra dengan bahu sedikit terbuka, ada sentuhan slayer tipis menutupi belahan dada yang tampak kinyis-kinyis, dan wanginya…heemmmm tanah kusir lewat..maksudnya harumnya bunga-bungaan kembang setaman di pemakaman tanah kusir lewat dah. Penampilannya sangat menggoda Imam, maksud saya Iman.

Ketika kita sudah bersyahadat, sebenarnya itu adalah komitment terberat kita dalam hidup. Seperti pengakuan pada Negara. Sebagai warga Negara harus mematuhi segala aturan-aturannya. Satu saja pelanggaran pada sebuah aturan di lakukan, oleh sebagian kecil orang, maka kacaulah kenyamanan banyak orang. Korupsi, maling ayam ataupun kasus suap. Aturan agar itu di buat bukan untuk kebaikan yang membuat. Satu pelanggaran, efeknya bisa merembet.  Islam tidak akan mengatakan  HARAM jika memang baik buat kita, dan tidak ada yang di katakan HALAL jika itu jelek buat kita.

Kadang di katakan bahwa atura-aturan islam sangatlah ketat dan sulit, padahal kenyataannya yang sulit adalah HIDUP, bukan aturan-aturannya. Menjalani KEHIDUPAN inilah yang sulit, maka ada hadirlah QURAN sebagai petunjuk. Agar terhindar dari segala kemudharatan, musibah dll. Dalam hidup banyak sekali pilihan. Hidup adalah lembar soal MUTIPLE CHOICE, dan QURAN adalah kunci jawabannya.  ALLAH menurunkan Quran sebagai petunjuk, karena HIDUP sebagai manusia ini memang sulit.

Seseorang itu akan berprofesi menjadi pekerja seks, seorang penulis atau pun manager, tidak di bentuk secara tiba-tiba.

Allah memberi kita  modal untuk memilih apa dan bagaimana  kita kelak sebelum di lahirkan, yaitu :
“ WAKTU “

dan  TALENTA ( HOBI, MINAT, BAKAT) modal terpendam yang harus di gali, dengan atau tanpa dukungan lingkungan dan orang-orang sekitar.

Bagaimana kita memadukan keduanya ? adalah orang tua yang membimbing.

Apa tugas kita  ?? HANYA MENIKMATI HIDUP yang kita punya. Dengan rizqy yang kita cari sendiri dan menggunakan semua rizqy yang memang sudah ada dan yang di sediakan oleh NYA secara gratis. Otak dan kemauan.

Rizqy itu ada 2, Rizqy yang habis sekali pakai/gunakan = makanan dan rizqy yang habis karena waktu = baju, mobil, rumah dll.

Manusia terlahir sebagai bayi yang tak berdaya, kemudian menjadi seorang anak kecil, remaja dan dewasa. Terlahir dengan tidak tahu apa itu TUHAN dan AGAMA. Maka kenapa orang tua itu sangat di agungkan oleh ALLAH untuk selalu di taati. Ridho ALLAH adalah Ridho orang tua, karena dia adalah GURU pertama seorang manusia. Seorang anak kelak akan menjadi apa, seperti apa,   adalah peran dari ORANG TUA. Sifat, tata karma dan cara dia mengadaptasikan dirinya dengan lingkungan adalah didikan ORANG TUA. Jika tidak ada orang tua maka jadilah gurunya adalah JALANAN, LINGKUNGAN dll. Sayang lah orang tua seperti itu, karena bekal kita ketika di hisab adalah doa dari anak-anak kita yang soleh dan solehah. Maka menjadi orang tua yang bijak dalam membentuk pribadi seorang anak adalah wajib, karena bukan hanya menjadi kan mereka sebagai penerus garis darah keluarga tapi juga sebagai penentu generasi para khalifah baru di bumi. Khalifah yang di harapkan adalah khalifah-khlalifah yang fasih memimipin bangsanya seperti para nabi. Tidak Cuma kharismatik, tapi jujur (amanah), fatonah (pandai), Sidiq (cerdas) dan tablig (menyampaikan).  Tugas seorang perempuan adalah menjadi khalifah pada anak-anaknya. Mendidik kejujuran, mendidik nilai-nilai akademis dan agamanya serta menyampaikan kisah-kisah terbaik yang bisa menjadi inspirasi bagi putra putrinya.

Melihat seorang syahrini  yang cantik mulus dan sexy, berprofesi sebagai penyanyi terkenal dengan gaya lenggokannya yang “cetar membahana badai itu”, membuat saya berpikir. Sempurna sekali dia sebagai seorang perempuan. Lalat pun tampaknya akan terpeleset hinggap di kulitnya. Licin mulus….

Mencari rejeki sebenarnya bukan semata untuk kesejahteraan dan kebahagiaan semata, tapi tanpa berkah, apa yang di dapat tidaklah akan menjadi sesuatu yang di cari, yang di tunggu-tunggu bahkan kadang hampa rasanya. Berkah dari sebuah Rizqy dapat terlihat dari pesona para penerimanya. Pesona yang membawa kehidupannya meski terlihat sederhana, tapi terlihat nyaman, tidak berlebihan tapi tidak terlihat kurang, tidak terlihat mewah tapi elegan. Rejekinya bermanfaat dan tidak ada yang terbuang percuma. Kepuasannya terasa sampai ke tulang sum-sum….

Hidup mungkin memang pilihan, tapi membuat sebuah pilihan yang tepat  adalah dari hati nurani. Hati Nurani yang baik, yang dapat memilih yang baik dan benar adalah berkat latihan-latihan dari orang tua. Latihan yang langsung di praktekan dari keseharian hidup dalam keluarga. Mencari Rizqy dengan ridho dariNYA sehingga berkahNYA akan hadir di setiap keping uang yang kita punya, menjadikan sesuatu yang sangat bermanfaat dari kepingan-kepingan itu.

Usaha seorang manusia itu memilih dari mana atau bagaimana dia akan mendapatkan rejeki, rejeki yang di pakai untuk menikmati hidupnya di dunia ini, adalah hasil set mind dari apa yang orang tuanya hembuskan dalam jiwanya. Orang tua bisa saja bukan kandung, tapi sosok dewasa yang mendampinginya saat kepribadian mereka terbentuk.  Didikan dengan nafas-nafas kebajikan, kebijaksanaan dan semangat. Tidak ada pekerjaan yang jelek. Hanya ada HALAL dan HARAM. Pekerja seks komersial, pelacur ataupun gigolo, saya tidak percaya bahwa mereka bekerja karena terpaksa. Tidur dengan banyak hidung belang yang beragam bentuknya, juga dengan sejumlah tante-tante kemayu, tidakkah merasa aneh dan mengerikan? Yeaaahhh, karena mereka “DOYAN” alias emang suka. Seperti pada salah satu tayangan di acara SEXOPHONE, yang tidak sengaja saya tonton, karena jam tayangnya jam 1 dini hari. Gigolo dan tante-tante di wawancarai… tidak ada keterpaksaan, meski sang gigolo mengaku untuk bayar uang kuliah. Mereka tampak Fun dan enjoy. Tidak akan ada gigolo kalau tidak ada tante,  tidak ada tante kalau tidak ada gigolo, tidak ada penjualan anak-anak gadis kalau memang tidak ada pelanggan.

DUNIA ITU SESUNGGUHNYA SANGAT GELAP, GELAP SEKALI, mungkin seperti dunia  rahim bagi seorang bayi, gelap.

Maka terangilah dengan KETAQWAAN.

Tuesday, January 1, 2013

Catatan di akhir tahun 2012


Rintik dan hentakan gemuruh hujan dalam kelam,hanya sanggup membuatku merengkuh selimut lebih dalam, meresapi kehangatan di antara bola mata yang sayup-sayup terbawa larutnya malam, mencoba menyimak apa yang terlihat, gambar-gambar dari sebuah kotak berwarna yang tampak ramai berganti-ganti suasana
, diakhir keriuhan suara terompet dan lelehan terakhir dari sumbu-sumbu lilin penyulut kembang api mengembalikan  malam kembali dalam pesonanya.



Hening dan dingin

Cahaya ribuan bintang tak sanggup menembus barikade pekatnya awan hitam yang menyelimuti cakrawala, bulanpun  tersembul hanya untuk sekedar menyapa malas penghuni bumi

Sesaat lagi Surya akan segera bergulir, menggulung kenangan … menggelar harapan-harapan baru

Tak ada pijakan batu yang bisa jadi pertanda, bahwa kaki ini siap melangkah bahkan berlari..
Meski selalu ada harap untuk tidak lagi ada perenungan akan dosa-dosa, kegagalan dan kesalahan di setiap penghujung pergantian waktu, meski  selalu ada pula energy untuk bisa menggapai erat asa yang selalu bergelora agar mimpi bisa segera terwujud.Menyiapkan panca indra tuk selalu siap membaca sinyal-sinyal keberuntungan. Pena yang selalu tergenggam di jari-jari yang mulai melemah tak terlepas untuk tak tertinggal mencatat setiap peluang yang ada

Setahun yang lalu tak kuasa kulalui seperti angan yang sudah tersimpan di setiap awal tahun, tak bisa ku menghindar dari pertemuan dengan segala yang tidak ku sukai, bahkan, mengelak pada apa-apa yang ku benci. Apa yang ku hitung dengan pasti, seringkali meleset. Segala keberuntungan yang ku pancing,  beberapa kali terlepas dari jerat. Beruntungku tak luar biasa, dan hari-hariku pun tak sehingarbingarhari-hari para selebriti menghabiskan waktu-waktunya. Selalu biasa dan biasa saja

Banyak pilihan, bukan berarti bisa mudah memilih, memiliki uang bukan berarti bisa membeli, tetapi tak ada pilihan dan tak bisa membeli bukan berarti akhir dari segalanya

Di waktu yang tersisa, dari perjalanan panjangku sebagai seorang anak kecil, seorang gadis kecil, remaja, dewasa, menjadi seorang istri dan seorang ibu, membuatku semakin mengerti bahwa …
Ternyata memiliki orang tua, sahabat itu bukan nikmat terbaik yang kumiliki

Keluarga juga bukan, harta, kedudukan terhormat
Juga kesehatan ku bukan nikmat terbesarku
Terlahir sebagai seorang muslim adalah nikmat yang membuatku bisa menikmati semua hidup yang kupunya
Nikmat yang membuatku bisa menembus ruang dan waktu hanya dengan sebentuk senyum kecil yang bisa kulakukan

Di mana aku belajar menjadi sebuah oase di tengah padang pasir
Air mata yang tak ada habisnya menitik ketika rasa syukur bahwa scenario MU tidak menjadikanku sebatang pohon besar dengan kelebatan buah dan kokoh nya, tumbuh di sebuah kebun exclusive, yang tumbuh tidak sendiri….

Buahnya  terabaikan meski manis, menyegarkan dan berlimpah
Kekokohan yang tak berguna, karena aku bukan satu-satunya pilihan
Rasa teduh ketika kusa dari KAU memberiku kesempatan, belajar menjadi sebatang pohon yang rindang dan ber buah lebat di tengan tanah yang kering kerontang
Tak terbayangkan, jika aku tak pernah mengenal MU

Dari  segala ketidakberdayaanku, ada tangan MU selalu menggapaiku, tak pernah KAU biar kan aku lari menjauh, tak KAU biarkan air mataku terhapus karena kegeramanku pada kemarahan dan keputusasaan
Untaian kalimat-kalimat yang indah dalam sebuah kitab bernama Alquran selalu bisa menyadarkan ku akan cinta dan kasihsayang MU

Rasa hadirNYA selalu mampu menghapus air mataku yang tak sanggup kutahan
Butiran keringatku yang telah mengkristal mengubah sujudku menjadi sebuah acuan bahwa
KAU tak pernah memintaku berlebihan

Terlahir bukan untuk menjadia pa-apa, atau pun untuk menunjukan aku untuk menjadi siapa-siapa
Aku hanyalah sebuah ranting kecil yang mudah patah, bagian darisebuah pohon kehidupan
Aku adalah seonggok kecil dari butiran pasir, yang mengokohkan sebuah bangunan
Aku  adalah manusia kecil yang hidup di antara jutaan manusia yang tercipta, yang juga bukan apa-apa atau siapa-siapa

Alhamdulillah bahwa aku masih tetap sebagai seorang muslim di akhir tahun ini
Di  setiap akhir waktu aku mohon, jangan pernah KAU lepas aku
Jangan KAU biarkan mimpiku menjadi kenyataan
Jika tak ada takdir kuuntuk hadir di sana
Jika hanya akan menjadi ujian baru yang membuatku jauh dari MU
Biarkan aku menyelesaikan sisawaktu yang ada hanya menjadi sebuah OASE ataupun sebuah pohon Rindang yang tumbuh di tengah tanah kering

Tak mengapa aku tak pernah punya pilihan karena
Ku percaya pada pilihan hidup yang KAU beri padaku
adalah yang terbaik untukku 

Cimahi,
1 januari 2013