Rintik dan hentakan gemuruh hujan dalam kelam,hanya sanggup membuatku
merengkuh selimut lebih dalam, meresapi kehangatan di antara bola mata yang
sayup-sayup terbawa larutnya malam, mencoba menyimak apa yang terlihat, gambar-gambar
dari sebuah kotak berwarna yang tampak ramai berganti-ganti suasana
, diakhir keriuhan suara terompet dan lelehan terakhir
dari sumbu-sumbu lilin penyulut kembang api mengembalikan malam kembali dalam
pesonanya.
Hening dan dingin
Cahaya ribuan bintang tak sanggup menembus barikade pekatnya
awan hitam yang menyelimuti cakrawala, bulanpun tersembul hanya untuk sekedar menyapa malas penghuni
bumi
Sesaat lagi Surya akan segera bergulir, menggulung kenangan …
menggelar harapan-harapan baru
Tak ada pijakan batu yang bisa jadi pertanda, bahwa kaki ini siap melangkah bahkan berlari..
Meski selalu ada harap untuk tidak lagi ada perenungan akan dosa-dosa,
kegagalan dan kesalahan di setiap penghujung pergantian waktu, meski selalu ada pula energy untuk bisa menggapai erat
asa yang selalu bergelora agar mimpi bisa segera terwujud.Menyiapkan panca indra
tuk selalu siap membaca sinyal-sinyal keberuntungan. Pena yang selalu tergenggam
di jari-jari yang mulai melemah tak terlepas untuk tak tertinggal mencatat setiap
peluang yang ada
Setahun yang lalu tak kuasa kulalui seperti angan yang sudah
tersimpan di setiap awal tahun, tak bisa ku menghindar dari pertemuan dengan segala
yang tidak ku sukai, bahkan, mengelak pada apa-apa yang ku benci. Apa yang ku hitung
dengan pasti, seringkali meleset. Segala keberuntungan yang ku pancing, beberapa
kali terlepas dari jerat. Beruntungku tak luar biasa, dan hari-hariku pun tak sehingarbingarhari-hari
para selebriti menghabiskan waktu-waktunya. Selalu biasa dan biasa saja
Banyak pilihan, bukan berarti bisa mudah memilih, memiliki uang
bukan berarti bisa membeli, tetapi tak ada pilihan dan tak bisa membeli bukan berarti
akhir dari segalanya
Di waktu yang tersisa, dari perjalanan panjangku sebagai seorang
anak kecil, seorang gadis kecil, remaja, dewasa, menjadi seorang istri dan seorang
ibu, membuatku semakin mengerti bahwa …
Ternyata memiliki orang tua, sahabat itu bukan nikmat terbaik
yang kumiliki
Keluarga juga bukan, harta, kedudukan terhormat
Juga kesehatan ku bukan nikmat terbesarku
Terlahir sebagai seorang muslim adalah nikmat yang membuatku
bisa menikmati semua hidup yang kupunya
Nikmat yang membuatku bisa menembus ruang dan waktu hanya dengan
sebentuk senyum kecil yang bisa kulakukan
Di mana aku belajar menjadi sebuah oase di tengah padang pasir
Air mata yang tak ada habisnya menitik ketika rasa syukur bahwa
scenario MU tidak menjadikanku sebatang pohon besar dengan kelebatan buah dan kokoh
nya, tumbuh di sebuah kebun exclusive, yang tumbuh tidak sendiri….
Buahnya terabaikan meski
manis, menyegarkan dan berlimpah
Kekokohan yang tak berguna, karena aku bukan satu-satunya pilihan
Rasa teduh ketika kusa dari KAU memberiku kesempatan, belajar
menjadi sebatang pohon yang rindang dan ber buah lebat di tengan tanah yang
kering kerontang
Tak terbayangkan, jika aku tak pernah mengenal MU
Dari segala ketidakberdayaanku,
ada tangan MU selalu menggapaiku, tak pernah KAU biar kan aku lari menjauh, tak
KAU biarkan air mataku terhapus karena kegeramanku pada kemarahan dan keputusasaan
Untaian kalimat-kalimat yang indah dalam sebuah kitab bernama
Alquran selalu bisa menyadarkan ku akan cinta dan kasihsayang MU
Rasa hadirNYA selalu mampu menghapus air mataku yang tak sanggup
kutahan
Butiran keringatku yang telah mengkristal mengubah sujudku menjadi
sebuah acuan bahwa
KAU tak pernah memintaku berlebihan
Terlahir bukan untuk menjadia pa-apa, atau pun untuk menunjukan
aku untuk menjadi siapa-siapa
Aku hanyalah sebuah ranting kecil yang mudah patah, bagian darisebuah
pohon kehidupan
Aku adalah seonggok kecil dari butiran pasir, yang mengokohkan
sebuah bangunan
Aku adalah manusia kecil
yang hidup di antara jutaan manusia yang tercipta, yang juga bukan apa-apa atau
siapa-siapa
Alhamdulillah bahwa aku masih tetap sebagai seorang muslim
di akhir tahun ini
Di setiap akhir waktu
aku mohon, jangan pernah KAU lepas aku
Jangan KAU biarkan mimpiku menjadi kenyataan
Jika tak ada takdir kuuntuk hadir di sana
Jika hanya akan menjadi ujian baru yang membuatku jauh dari
MU
Biarkan aku menyelesaikan sisawaktu yang ada hanya menjadi sebuah
OASE ataupun sebuah pohon Rindang yang tumbuh di tengah tanah kering
Tak mengapa aku tak pernah punya pilihan karena
Ku percaya pada pilihan hidup yang KAU beri padaku
adalah yang terbaik untukku
Cimahi,
1 januari 2013
No comments:
Post a Comment