Tuesday, January 1, 2013

Catatan di akhir tahun 2012


Rintik dan hentakan gemuruh hujan dalam kelam,hanya sanggup membuatku merengkuh selimut lebih dalam, meresapi kehangatan di antara bola mata yang sayup-sayup terbawa larutnya malam, mencoba menyimak apa yang terlihat, gambar-gambar dari sebuah kotak berwarna yang tampak ramai berganti-ganti suasana
, diakhir keriuhan suara terompet dan lelehan terakhir dari sumbu-sumbu lilin penyulut kembang api mengembalikan  malam kembali dalam pesonanya.



Hening dan dingin

Cahaya ribuan bintang tak sanggup menembus barikade pekatnya awan hitam yang menyelimuti cakrawala, bulanpun  tersembul hanya untuk sekedar menyapa malas penghuni bumi

Sesaat lagi Surya akan segera bergulir, menggulung kenangan … menggelar harapan-harapan baru

Tak ada pijakan batu yang bisa jadi pertanda, bahwa kaki ini siap melangkah bahkan berlari..
Meski selalu ada harap untuk tidak lagi ada perenungan akan dosa-dosa, kegagalan dan kesalahan di setiap penghujung pergantian waktu, meski  selalu ada pula energy untuk bisa menggapai erat asa yang selalu bergelora agar mimpi bisa segera terwujud.Menyiapkan panca indra tuk selalu siap membaca sinyal-sinyal keberuntungan. Pena yang selalu tergenggam di jari-jari yang mulai melemah tak terlepas untuk tak tertinggal mencatat setiap peluang yang ada

Setahun yang lalu tak kuasa kulalui seperti angan yang sudah tersimpan di setiap awal tahun, tak bisa ku menghindar dari pertemuan dengan segala yang tidak ku sukai, bahkan, mengelak pada apa-apa yang ku benci. Apa yang ku hitung dengan pasti, seringkali meleset. Segala keberuntungan yang ku pancing,  beberapa kali terlepas dari jerat. Beruntungku tak luar biasa, dan hari-hariku pun tak sehingarbingarhari-hari para selebriti menghabiskan waktu-waktunya. Selalu biasa dan biasa saja

Banyak pilihan, bukan berarti bisa mudah memilih, memiliki uang bukan berarti bisa membeli, tetapi tak ada pilihan dan tak bisa membeli bukan berarti akhir dari segalanya

Di waktu yang tersisa, dari perjalanan panjangku sebagai seorang anak kecil, seorang gadis kecil, remaja, dewasa, menjadi seorang istri dan seorang ibu, membuatku semakin mengerti bahwa …
Ternyata memiliki orang tua, sahabat itu bukan nikmat terbaik yang kumiliki

Keluarga juga bukan, harta, kedudukan terhormat
Juga kesehatan ku bukan nikmat terbesarku
Terlahir sebagai seorang muslim adalah nikmat yang membuatku bisa menikmati semua hidup yang kupunya
Nikmat yang membuatku bisa menembus ruang dan waktu hanya dengan sebentuk senyum kecil yang bisa kulakukan

Di mana aku belajar menjadi sebuah oase di tengah padang pasir
Air mata yang tak ada habisnya menitik ketika rasa syukur bahwa scenario MU tidak menjadikanku sebatang pohon besar dengan kelebatan buah dan kokoh nya, tumbuh di sebuah kebun exclusive, yang tumbuh tidak sendiri….

Buahnya  terabaikan meski manis, menyegarkan dan berlimpah
Kekokohan yang tak berguna, karena aku bukan satu-satunya pilihan
Rasa teduh ketika kusa dari KAU memberiku kesempatan, belajar menjadi sebatang pohon yang rindang dan ber buah lebat di tengan tanah yang kering kerontang
Tak terbayangkan, jika aku tak pernah mengenal MU

Dari  segala ketidakberdayaanku, ada tangan MU selalu menggapaiku, tak pernah KAU biar kan aku lari menjauh, tak KAU biarkan air mataku terhapus karena kegeramanku pada kemarahan dan keputusasaan
Untaian kalimat-kalimat yang indah dalam sebuah kitab bernama Alquran selalu bisa menyadarkan ku akan cinta dan kasihsayang MU

Rasa hadirNYA selalu mampu menghapus air mataku yang tak sanggup kutahan
Butiran keringatku yang telah mengkristal mengubah sujudku menjadi sebuah acuan bahwa
KAU tak pernah memintaku berlebihan

Terlahir bukan untuk menjadia pa-apa, atau pun untuk menunjukan aku untuk menjadi siapa-siapa
Aku hanyalah sebuah ranting kecil yang mudah patah, bagian darisebuah pohon kehidupan
Aku adalah seonggok kecil dari butiran pasir, yang mengokohkan sebuah bangunan
Aku  adalah manusia kecil yang hidup di antara jutaan manusia yang tercipta, yang juga bukan apa-apa atau siapa-siapa

Alhamdulillah bahwa aku masih tetap sebagai seorang muslim di akhir tahun ini
Di  setiap akhir waktu aku mohon, jangan pernah KAU lepas aku
Jangan KAU biarkan mimpiku menjadi kenyataan
Jika tak ada takdir kuuntuk hadir di sana
Jika hanya akan menjadi ujian baru yang membuatku jauh dari MU
Biarkan aku menyelesaikan sisawaktu yang ada hanya menjadi sebuah OASE ataupun sebuah pohon Rindang yang tumbuh di tengah tanah kering

Tak mengapa aku tak pernah punya pilihan karena
Ku percaya pada pilihan hidup yang KAU beri padaku
adalah yang terbaik untukku 

Cimahi,
1 januari 2013

No comments:

Post a Comment