Sunday, November 13, 2011

Asal usul kartu hukuman pada pertandingan sepak bola

Mungkin ada dari beberapa penggemar sepak bola yang bahkan sangat “maniac” pada olah raga yang satu ini tidak tahu atau mungkin lupa sejarah tentang asal usul kartu “Tilang”, si merah dan si kuning untuk peringatan bagi para pemain yang nakal.
               Awalnya dari Piala Dunia tahun 1962 di Cile. Saat itu pertandingan antara kesebelasan Cile dan Italia diramalkan akan panas. Sebelum pertandingan di mulai, pers Italia sudah memancing kemarahan kesebelasan Cile dengan menulis artikel yang berisi tentang kesangsian mereka akan kecantikan dan ahlak wanita Cile. Tentu saja masyarakat Cile tidak terima dan merasa terusik karena menyerempet pada kehormatan bangsa. Alhasil, bisa di tebak bahwa akhirnya pertandingan sepak bola antar dua negara ini berlangsung kasar. Saat itu wasit asal Inggris Kenneth George Aston dari Inggris  mengusir dua pemain Italia. Para pemain Italia tidak bisa terima hal ini dan menghadiahi wasit ini sejumlah kata makian dan bogem mentah !! Pertandingan berakhir 2-0 untuk kemenangan Ciledan insiden keributan ini dikenal dengan “Battle of Santiago”. Inilah duel sepak bola paling berdarah dan paling memalukan versi majalah sepak bola terbitan Inggris Four Four Two.
               Pada Piala Dunia 1966 di Inggris, Aston kembali memimpin partai Inggris melawan Argentina di stadion wembley. Meski suasananya tidak sepanas saat pertandingan sebelumnya, Aston harus berusaha keras meredam kemarahan kapten Argentina, Antonio Rattin, yang terpaksa diusir dari lapangan. Buruknya kelakuan tim Argentina membuat Bos tim Inggris Alf Ramsey melarang pemainnya bertukar pakaian dengan tim lawan begitu pertandingan usai. “ kami tidak ingin bertukar pakaian dengan binatang,” umpatnya jengkel dengan permainan brutal para pemain argentina saat itu. Kepemimpinan aston pada pertandingan itupun di kritiknya. Sepulang dari memimpin pertandingan tersebut Aston berpikir keras, mencari cara, bagaimana caranya membuat pertandingan sepak bola ini menjadi terkendali dari permainan yang kasar dan brutal. Tiba-tiba wajahnya menjadi cerah saat melewati perempatan jalan Kensington Hight Street. Saat itu lampu lalu lintas berubah menjadi merah. “ Kuning berarti pelan-pelan dan merah berarti berhenti”. Anda Keluar !!!
               Kartu tilang Kuning dan Merah ini mulai perkenalkan pada Piala Dunia 1970 di Meksiko. Pertandingan pun relatif bisa diredam. Aston yang awalnya guru dan menjadi wasit saat  usianya 20 tahun akhirnya mendedikasikan sisa hidupnya untuk sepak bola. Tahun 1980 dan 2001 aston menyelenggarakan kurus perwasitan di Amerika. Pada tahun 1997, Aston mendapat penghargaan Member of the Order of the British (MBE) atas sumbangsihnya terdapa dunia persepakbolaan.

             “Pertandingan itu ibarat sandiwara dua babak dengan22 pemain di pentas sdan wasit sebagai sutradara. Tak ada plot. Anda tidak mengetahui bagaimana akhir dari pertandingan, tapi sasaran utamanya adalah mendatangkan kesenangan,” begitu ujarnya suatu ketika.

             Aston meninggal pada tanggal 23 oktober 2001 dalam usia 86 tahun.  Berkat kearifannya mencintai sepak bola maka lahirlah pertandingan yang terkendali dan bisa dinikmati.  Mungkin suatu saat dari Indonesia ada juga yang akan menemukan “kartu tilang” pada para supporter yang nakal !!!

-------sumber Intisari februari 2005”-------

No comments:

Post a Comment